Kamis, 23 September 2010

About Marketing

Experiential Marketing
Paradigma baru dalam pemasaran adalah Experiential Marketing, dimana perusahaan dituntut untuk dapat memberikan experience kepada customer melalui teknologi informasi, brands dan komunikasi sekaligus entertainment.
Experiential Marketing berbeda dari traditional marketing dalam beberapa hal sebagai berikut :
1. Fokus pada Customer Experience
Experience muncul sebagai hasil dari menemukan, mengalami dan hidup dengan situasi tertentu. Hal tersebut yang akan memacu stimulasi perasaan, hati dan pikiran. Experience akan memberikan nilai secara emosional, cognitive, perilaku dan relationship yang menggantikan nilai fungsional.
2. Menguji Situasi saat Mengkonsumsi barang
Dalam mengkonsumsi produk, customer tidak dilihat secara partial. Artinya bagaimana sebuah produk dapat memberikan experience saat customer mengkonsumsi produk tersebut. Dalam memandang kompetisi pun, konsep kategori produk semakin melebar, Mc Donalds tidak diadu secara langsung lagi dengan Burger King atau Wendy’s, tetpi juga dilihat situasinya saat customer mengkonsumsi Burger.
Jadi dalam menguji saat orang mengkonsumsi ini, tidak hanya pada saat orang tersebut mengkonsumsi barang tersebut, namun setelahnya juga. Apakah saat mengkonsumsi tersebut memberikan makna dalam hidup mereka.
3. Customer Rational dan Emotional
Customer didorong oleh sifat emosionalnya, sama dengan dorongan rationalnya. Customer selalu ingin dihibur, distimulasi dan ditantang emosinya.
4. Metode dan Alat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Jadi dalam experiential marketing, metode dan alat yang digunakan dalam riset selalu berubah-ubah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Frame work yang digunakan dalam experiential marketing adalah SEMs (Strategic Experiential Modules) yang pada dasarnya adalah merupakan tujuan dan strategi dari semua usaha pemasaran. SEMs terdiri dari Sense, Feel, Think Act dan Relate Marketing.

SENSE
SENSE Marketing menarik perasaan dengan tujuan menciptakan pengalaman yang dapat diindera melaui pandangan, suara, sentuhan, rasa dan penciuman. SENSE marketing digunakan untuk membedakan perusahaan dan produk, memotivasi customer dan menambah nilai dari produk.

FEEL
FELL Marketing menarik perasaan dan emosi terdalam customer, dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman afektif yang berkisar dari moods positif terhadap brand sampai dengan kebanggaan terhadap brand. Kebanyakan pengaruh dari feel ini terasa saat customer mengkonsumsi produk. Yang diperlukan dalam FEEL Marketing adalah pengetahuan yang mendalam terhadap stimulus yang dapat memacu emosi tertentu dari customer.

THINK
THINK Marketing menarik intelektualitas/pikiran dengan tujuan menciptakan kesadaran, pengalaman memecahkan masalah yang mengikutsertakan customer secara kreatif. THINK Marketing mengikutsertakan pikiran yang terfokus maupun yang menyebar dari customer melalui kejutan, intrik dan provokasi.

ACT
ACT Marketing bertujuan untuk mempengaruhi pengalaman lahiriah, gaya hidup dan interaksi. ACT Marketing memperkaya kehidupan customer dengan meningkatkan pengalaman secara fisik, menunjukkan cara lain dalam melakukan sesuatu, gaya hidup alternatif dan interaksi yang lain.

RELATE
RELATE Marketing terdiri dari aspek-aspek SENSE, FEEL, THINK dan ACT Marketing. Namun RELATE Marketing berkembang melebihi pribadi seseorang, perasaan seseorang, pengalaman seseorang dan menghubungkan seseorang kepada sendiri, orang lain atau dengan budayanya.

Tidak ada komentar: